Ketua Komisi V DPRD Lampung Ajak Tingkatkan Kompetensi Guru Naikkan Kualitas Pendidikan

DL|Bandarlampung | Politik|30062025
---- Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi Lampung Yanuar Irawan mengatakan bahwa perlu dilakukan upaya
peningkatan kompetensi guru guna meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi
Lampung.
“Hasil tes akademik siswa sekolah menengah pertama (SMP)
menuju jenjang sekolah menengah atas (SMA) di Provinsi Lampung sangat
memprihatinkan. Hal ini terjadi karena selama ini kita hanya mengejar kuantitas
dalam pendidikan belum bicara tentang kualitas,” ujar Yanuar Irawan di
Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan dengan adanya tes kemampuan akademik yang
dilakukan beberapa waktu lalu, dapat menjadi tolok ukur evaluasi kualitas
pendidikan di Lampung yang jauh dari standar.
“Oleh karena itu kita tidak boleh hanya sekedar menuntut,
tapi juga harus berusaha agar guru-guru bisa ditingkatkan lagi kompetensinya.
Dan kami berharap ini tidak dilakukan seperti selama ini, yang hanya menjadi
formalitas dengan tujuan menaikkan tunjangan serta sebagai syarat administrasi,
tapi kami ingin ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Lampung,” katanya.
Dia menjelaskan peningkatan kualitas guru tersebut
sejalan dengan tujuan Gubernur Lampung yang berfokus pada program peningkatan
sumber daya manusia.
“Kita patut bersyukur sebab tidak banyak kepala daerah
yang mengambil program tidak populer seperti peningkatan sumber daya manusia
yang dampaknya lama baru terlihat bisa 4-5 tahun, tapi Gubernur Lampung peduli
akan hal tersebut. Ini yang kami terus dorong untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia salah satunya guru agar ke depan bisa diperbaiki bertahap
sektor pendidikan di Lampung,” ucap dia.
Ia menjelaskan selain meningkatkan kualitas guru untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung, perlu juga adanya keleluasaan bagi
guru menerapkan pola pembelajaran yang disiplin.
“Permasalahan sekarang guru saat mau keras dan disiplin
ada protes dari wali murid. Pada akhirnya guru tidak berani lagi mau
mendisiplinkan anak secara keras karena nanti dilaporkan ke pihak berwajib,
akhirnya siswa tidak fokus belajar ini perlu ada solusinya juga,” tambahnya.
Menurut dia, dengan banyak variabel yang mempengaruhi
kualitas peserta didik, maka pihaknya akan membahasnya dengan dinas terkait
agar dapat dilakukan kegiatan peningkatan kualitas bagi guru.
“Ini akan dibahas dengan dinas pendidikan agar bisa
meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung. Sebab saat ini terlihat sekali
kualitas siswa kita terutama saat bersaing masuk perguruan tinggi banyak yang
tidak lolos,” ujar dia.
Sebelumnya berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dari total 3.863 peserta tes kemampuan akademik (TKA) yang dilaksanakan oleh siswa sekolah menengah pertama (SMP) untuk naik ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) hanya 10,34 persen yang mendapatkan skor di atas 50, dan 89,66 persen siswa memperoleh nilai di bawah ambang batas. (tim)
Comments